Sejarah
Permata GBKP (PERsadan Man Anak GerejanTA)
Sejarah terbentuknya lembaga Permata tidak
terlepas dari semangat kebangsaan yang menggelora karena proklamator kita
Soekarno – Hatta baru saja mengumandangkan kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. Pada minggu – minggu terakhir tahun 1945 Saudara Tintang Ginting Suka mendiskusikan
kepada rekan – rekan seperjuangannya mengenai kebutuhan suatu organisasi yang
mampu menampung aspirasi para pemuda – pemudi gereja Karo sekaligus menjadi
wadah perjuangan bangsa. Memang pada saat itu telah ada 2 wadah perkumpulan
muda – mudi GBKP yaitu perkumpulan perende ende Gung Leto pimpinan Pt. Bilik
Purba (Pa Wangi) dan perkumpulan
perende – ende Rumah Sakit Umum Tanah Karo. Kedua perkumpulan ini berpusat dan
memiliki basis yang kuat di Kabanjahe. Gerakan kedua perkumpulan tersebut hanya
terbatas di lingkungan gerejawi saja sedangkan di pihak lain para pemuda
diwakili Tintang Ginting Suka sudah bertekad untuk membenahi diri dan
mempertahankan tanah air, tidak kalah dengan saudara – saudari mereka di Jawa.
Pada tanggal 31 Desember 1945 para pemuda diundang
untuk berkumpul di rumah Pt. Mbaba Bangun, jalan Pematang
Siantar (dekat Lau Dah) di Kabanjahe
untuk menyambut Tahun Baru 1 Januari 1946. Hadir dalam pertemuan tersebut
adalah Pdt. Palem Sitepu dan
beberapa Pertua dari GBKP Kabajahe. Momentum tersebut dimanfaatkan pemuda –
pemudi Karo untuk mengusulkan adanya satu perkumpulan pemuda – pemudi GBKP yang
dapat memenuhi panggilan zaman (zeitgeist).
Sugguh luar biasa, usul tersebut diterima oleh semua perwakilan GBKP
yang hadir dimana disepakati Pt. Mbaba Bangun sebagai promotor dan Tintang
Ginting Suka ditunjuk sebagai penggerak. Mereka bekerja secara marathon
sehingga pada tanggal 9 Januari 1946 berdirilah PERMATA (PERsatuan Mempertahankan Agama dan Tanah Air). Adapun maksud dan
tujuan dari dibentuknya Permata adalah:
Keluar: Ikut berjuang untuk mempertahankan negara
yang sudah merdeka.
Kedalam: Di dalam Negara yang sudah merdeka itu,
gereja GBKP pun harus dipertahankan.
Tolong menolong diantara anggota – anggotanya
dalam hal ini suka dan duka.
Susunan organisasi dan personalia Permata yang
pertama adalah:
Ketua I: Tintang Ginting Suka.
Ketua II: Pt. Mbaba Bangun.
Sekretaris: Ingan Manik.
Bendahara: Rugun br Purba.
Pembantu: Gudang Bertha br Purba, Teranggur br
Purba, Rugun Sembiring.
Komponis: Johanis Sinuraya, Sarikat Purba.
Dirigen: Masada br Sembiring, Puling Ginting Suka.
Pada bulan Maret 1946, Pt. Rumani Barus pindah dari Sibolangit ke Kabanjahe, disambut
hangat oleh Permata atas kesediaannya membantu kemajuan Permata.
Pada tanggal 9
Januari 1946 Permata memperluas kegiatannya sebagai berikut:
Badan Perene – ende: Johanis Sinuraya (ketua)
Mengket Barus (Wakil).
Badan tolong Menolong: Pati Kaban (Ketua), Neken
Barus, Mbera Barus, Alemen br Manik, Setianna br Tarigan.
Badan Sport: Sarikat Purba (Ketua), Raja Mulia
Bangun, Ngangkip Tarigan.
Badan Bijbel Studie: Ate Malem br Tarigan (Ketua).
Pada awal Januari 1947 diadakan pemilihan pegurus
Permata yang baru, sebagai berikut:
Pelindung: Pt. Palem Sitepu, Pdt. R. M.
Dhanupranoto.
Penasehat: Pt. Rumani Barus.
Ketua I: Ngangkip Tarigan.
Ketua II: Mengkat Barus.
Sekretaris: Tintang Ginting Suka.
Dalam perkembangannya selanjutnya timbul gagasan
baru agar Permata lebih fokus kepada kegiatan gereja. Karena itu pada kongres
Permata pertama tanggal 12 September
1948 di Kabanjahe, nama organisasi pemuda – pemudi tersebut diubah menjadi PERsadaan Man Anak GerejanTA disingkat
PERMATA. Tanggal Kongres Permata tersebut diputuskan sebagai hari berdirinya
Permata kini.
Sumber: Disadur ulang dari Pt. Em. Kuasa Bukit.
Perjalanan Yang Tak Kenal Lelah: 50 Tahun GBKP Jakarta Pusat. Jakarta: Kesaint
Blanc. 2005.
Special Thanks:
Bulang Pt.
Em. Kuasa Bukit, atas wawancara, buku serta pemikirannya mengenai
perkembangan sejarah orang Karo di Pulau Jawa terutama di Jogja dan Jakarta.
Jefri Perangin
– Angin, aBaang yang selalu
memberi informasi dan mengenalkan GBKP Jakarta Pusat sebagai home of Karonese
di Pulau Jawa layaknya Home of Football di Anfield.
Para pendiri PERMATA yang tanpa lelah memperjuangkan eksistensi Pemuda
di GBKP.