Brevin Tarigan
cs. Memukau Candi Prambanan Yogyakarta
Seiring
dengan berulang - tahunnya kota Yogyakarta yang ke 256 sekaligus memperingati
peresmian Sanggar Sendratari Ramayana yang pertama mengadakan pentas pada tahun
1961, diadakan Festival Sendratari Ramayana bertempat di Candi Prambanan
Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Festival ini digelar secara rally dari tanggal 12 Oktober 2012
hingga 15 Oktober 2012 dan diikuti oleh delapan provinsi di Indonesia, antara
lain Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan. Acara ini terselenggara berkat kerja
sama dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata dengan PT TWC Borobudur,
Prambanan dan Ratu Boko, dimana tiket disediakan gratis bagi masyarakat yang
berkehendak untuk menonton.
Sumatera
Utara diwakili oleh teman2 yang datang dari semua latar belakang, dan dipilih
secara serius, dimana untuk thema penampilan dipilihlah ragam pakaian etnik
Karo, Melayu dan Toba, meski ragam pakaian dari etnik Batak lainnya tidak
ditinggalkan. Musik ditata oleh Brevin Tarigan dari de’Tradisi Band, sebuah
band yang menaruh perhatian di segmen musik pop – etnik. Brevin Tarigan menjadi
pemimpin dengan kulcapi dan surdam, didukung dengan suling, gung, penganak, ketteng
– ketteng, tagading divariasikan dengan syntheziser. Musik ini lebih berasa
soft dan dapat diterima oleh anak muda, tidak hanya bergantung pada alat musik
gamelan. Bukti dari kreativitas anak muda ini diterima adalah aplaus berkali –
kali dari para penonton dan perwakilan provinsi yang lain atas atraksi yang
menggabungkan silat, ndikkar dan tarian kreasi, disisipkan dengan endek Karo
yang khas. Meski mereka mengaku terkejut dengan luas panggung Open Theatre
Prambanan, tetapi ketenangan dan feel
dari para penari cukup diacungi jempol, tidak saja mereka mampu bertahan di
tengah panasnya iklim Jogja tetapi mampu mengatasi rasa demam panggung. Penampilan
tersebut selesai pukul 20. 23 WIB dan mendapat aplaus yang luar biasa dari para
hadirin, tua dan muda, kalangan sipil, militer dan para pejabat yang hadir.
Dari
kalangan muda Karo Jogja, acara tersebut dihadiri oleh Ditz Singarimbun, Endi
Bastanta Sinuraya, Clara Janie Frica br Ginting dan Vionica br Tarigan, yang
meski hanya berempat tetapi sangat entusias dan bangga bahwasanya ragam Karo
mampu tampil sebagai representatif yang luar biasa dalam festival hari pertama
tersebut. Setelah acara keempat anak muda Jogja ini kemudian diajak oleh Amry
Pelawi (sebagai fotografer) untuk berkenalan dengan teman – teman dari Karo,
antara lain Brevin Tarigan (kulcapi), Teger Pranata Bangun (perkusi & gung) dan Christiani Elizabeth br Tarigan (vocal). Persaudaraan
ala Karo pun terjadi dengan berkenalan dan kemudian berlanjut hingga saatnya
pulang. Terima Kasih Brevin Tarigan dan kawan – kawan, bawa terus kebudayaan
Karo hingga ke pentas nasional, tetap berjuang membuat budaya Karo lestari di
kalangan anak muda Karo di seluruh Indonesia… J
…19102012…
…19102012…
Special
Thanks:
1.
Endi Bastanta Sinuraya, Clara
Janie Frica br Ginting dan Vionica br Tarigan
2.
Bapak Amry Pelawi, atas segala
kebaikannya memperkenalkan kru dan membagi foto
3. Bang
Brevin Tarigan, Teger Franata Bangun dan Christiani Elizabeth br Tarigan yang
telah mempersembahkan sebuah tonton spektakuler. Juga atas kemurahan hatinya
dalam membagi perkenalan, Bujur Melala Kade – Kade, tetap Berkarya