Powered By Blogger

Rabu, 12 September 2012

Sejarah PERMATA GBKP


Sejarah Permata GBKP (PERsadan Man Anak GerejanTA)
Sejarah terbentuknya lembaga Permata tidak terlepas dari semangat kebangsaan yang menggelora karena proklamator kita Soekarno – Hatta baru saja mengumandangkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pada minggu – minggu terakhir tahun 1945 Saudara Tintang Ginting Suka mendiskusikan kepada rekan – rekan seperjuangannya mengenai kebutuhan suatu organisasi yang mampu menampung aspirasi para pemuda – pemudi gereja Karo sekaligus menjadi wadah perjuangan bangsa. Memang pada saat itu telah ada 2 wadah perkumpulan muda – mudi GBKP yaitu perkumpulan perende ende Gung Leto pimpinan Pt. Bilik Purba (Pa Wangi) dan perkumpulan perende – ende Rumah Sakit Umum Tanah Karo. Kedua perkumpulan ini berpusat dan memiliki basis yang kuat di Kabanjahe. Gerakan kedua perkumpulan tersebut hanya terbatas di lingkungan gerejawi saja sedangkan di pihak lain para pemuda diwakili Tintang Ginting Suka sudah bertekad untuk membenahi diri dan mempertahankan tanah air, tidak kalah dengan saudara – saudari mereka di Jawa.

Pada tanggal 31 Desember 1945 para pemuda diundang untuk berkumpul  di rumah Pt. Mbaba Bangun, jalan Pematang Siantar (dekat Lau Dah) di Kabanjahe untuk menyambut Tahun Baru 1 Januari 1946. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Pdt. Palem Sitepu dan beberapa Pertua dari GBKP Kabajahe. Momentum tersebut dimanfaatkan pemuda – pemudi Karo untuk mengusulkan adanya satu perkumpulan pemuda – pemudi GBKP yang dapat memenuhi panggilan zaman (zeitgeist).  Sugguh luar biasa, usul tersebut diterima oleh semua perwakilan GBKP yang hadir dimana disepakati Pt. Mbaba Bangun sebagai promotor dan Tintang Ginting Suka ditunjuk sebagai penggerak. Mereka bekerja secara marathon sehingga pada tanggal 9 Januari 1946 berdirilah PERMATA (PERsatuan Mempertahankan Agama dan Tanah Air). Adapun maksud dan tujuan dari dibentuknya Permata adalah:
Keluar: Ikut berjuang untuk mempertahankan negara yang sudah merdeka.
Kedalam: Di dalam Negara yang sudah merdeka itu, gereja GBKP pun harus dipertahankan.
Tolong menolong diantara anggota – anggotanya dalam hal ini suka dan duka. 

Susunan organisasi dan personalia Permata yang pertama adalah:
Ketua I: Tintang Ginting Suka.
Ketua II: Pt. Mbaba Bangun.
Sekretaris: Ingan Manik.
Bendahara: Rugun br Purba.
Pembantu: Gudang Bertha br Purba, Teranggur br Purba, Rugun Sembiring.
Komponis: Johanis Sinuraya, Sarikat Purba.
Dirigen: Masada br Sembiring, Puling Ginting Suka.

Pada bulan Maret 1946, Pt. Rumani Barus pindah dari Sibolangit ke Kabanjahe, disambut hangat oleh Permata atas kesediaannya membantu kemajuan Permata. 

Pada tanggal 9 Januari 1946 Permata memperluas kegiatannya sebagai berikut:
Badan Perene – ende: Johanis Sinuraya (ketua) Mengket Barus (Wakil).
Badan tolong Menolong: Pati Kaban (Ketua), Neken Barus, Mbera Barus, Alemen br Manik, Setianna br Tarigan.
Badan Sport: Sarikat Purba (Ketua), Raja Mulia Bangun, Ngangkip Tarigan.
Badan Bijbel Studie: Ate Malem br Tarigan (Ketua).

Pada awal Januari 1947 diadakan pemilihan pegurus Permata yang baru, sebagai berikut:
Pelindung: Pt. Palem Sitepu, Pdt. R. M. Dhanupranoto.
Penasehat: Pt. Rumani Barus.
Ketua I: Ngangkip Tarigan.
Ketua II: Mengkat Barus.
Sekretaris: Tintang Ginting Suka.

Dalam perkembangannya selanjutnya timbul gagasan baru agar Permata lebih fokus kepada kegiatan gereja. Karena itu pada kongres Permata pertama tanggal 12 September 1948 di Kabanjahe, nama organisasi pemuda – pemudi tersebut diubah menjadi PERsadaan Man Anak GerejanTA disingkat PERMATA. Tanggal Kongres Permata tersebut diputuskan sebagai hari berdirinya Permata kini.

Sumber: Disadur ulang dari Pt. Em. Kuasa Bukit. Perjalanan Yang Tak Kenal Lelah: 50 Tahun GBKP Jakarta Pusat. Jakarta: Kesaint Blanc. 2005.

Special Thanks:
Bulang Pt. Em. Kuasa Bukit, atas wawancara, buku serta pemikirannya mengenai perkembangan sejarah orang Karo di Pulau Jawa terutama di Jogja dan Jakarta.
Jefri Perangin – Angin, aBaang yang selalu memberi informasi dan mengenalkan GBKP Jakarta Pusat sebagai home of Karonese di Pulau Jawa layaknya Home of Football di Anfield.
Para pendiri PERMATA yang tanpa lelah memperjuangkan eksistensi Pemuda di GBKP.